Rabu, 15 Maret 2023

Mengintip Pasar Klitikan Solo, Surga Thirft Bagi Anak Muda

 

Para pembeli sedang melihat baju thrift di Pasar Klitikan Solo, Minggu (26/2/2023).

(Foto: Vicky Fadly)

Solo- Konon salah satu pusat thrifting terbesar di Indonesia terletak di kota Solo, yakni di Pasar Notoharjo atau Klitikan. Di Pasar Klitikan ini terdapat puluhan kios thrift yang berdiri sejak tahun 2000-an.

Pasar Klitikan menjadi surga bagi generasi muda pencinta pakaian-pakaian bekas dengan harga sangat miring. Semua kebutuhan fashion bisa ditemui hanya dengan mengunjungi Pasar Klitikan Solo sebagai pusat thrifting. Mulai dari baju, kaos, hem, kemeja, flanel, jaket, jin, sepatu, jersei, dsb.

Pedagang bernama Iwan (45) mengemukakan bahwa dia sudah berjualan sejak tahun 2001. Awalnya dia hanya memiliki satu kios, sedangkan sekarang memiliki satu kios tambahan.

“Saya memiliki barang-barang branded yang paling dicari oleh generasi milenial pencinta thrifting dengan harga terjangkau dan pastinya original. Untuk harga pakaian kualitas rata-rata saya jual kisaran Rp50 ribu - Rp150 ribu,” ucapnya, Minggu (26/2/2023).

Iwan menambahkan untuk permintaan pembeli yang menginginkan pakaian branded dan langka, dia bisa menjualnya dengan harga Rp200 ribu - Rp500 ribu per item.

Pasar Klitikan Solo buka mulai pukul 09.00 - 16.30 WIB. Untuk setiap harinya, ada ratusan orang berkunjung dari berbagai kota.

Salah seorang pengunjung yang kerap disapa Jindong (21) mengatakan bahwa dia sering ke Pasar Klitikan Solo.

“Alasan saya ke Pasar Klitikan untuk berburu thrift karena lebih murah dibandingkan dengan tempat lain. Saya sudah beberapa kali ke sini untuk mencari pakaian bekas yang dibutuhkan, biasanya nemu merek branded,” tutur Jindong.

Jindong menjelaskan sebagai pembeli jika pintar menawar, biasanya merek terkenal seperti Levi’s, Stone Island, Dickies dan lainnya bisa didapat dengan harga yang lebih murah. Juga kualitas pakaian thrift yang dijual di Pasar Klitikan Solo masih sangat layak pakai dan original.

“Bilang ke penjual langsung mau seri apa, ukuran berapa, dan warna apa, kalau cocok langsung tawar dan bungkus, pasti bisa mendapatkan potongan harga kalau pandai-pandai menawar harga,katanya.

Sementara itu, pedagang lain, Budi (41), menuturkan, banyaknya pencinta thrift membuat para pedagang di Pasar Klitikan Solo mengalami kenaikan dalam penjualannya.

Budi awalnya hanya menjual pakaian bermerek 1-3 item sehari untuk mendapatkan keuntungan besar. Akan tetapi, sekarang dia sudah memiliki 3 kios tambahan dan banyak pelanggan.

"Pernah sehari omzet Rp 8-20 juta kalau sedang ramai dan memiliki barang langka karena banyak diburu pencinta thrift. Saya juga aktif menjual pakaian bekas secara online memanfaatkan marketplace untuk menjangkau pasar luar negeri," kata Budi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menyaksikan Panorama Gunung Ciremai dan Koleksi Satwa dari Arunika Eatery & Kitchen

  KUNINGAN - Bila ingin melihat gunung tanpa mendaki, kalian bisa mengunjungi Arunika Eatery & Kitchen. Tempat ini merupakan salah satu ...